Sabtu, 22 Januari 2011

Negeri Bohong-Bohongan


NEGERI BOHONG-BOHONGAN
Oleh
D. HERMANSYAH
STAF KECAMATAN BANYUASIN III

Dalam beberapa hari ini hampir seluruh media baik media televisi maupun media cetak memberitakan beberapa kebohongan yang terjadi dinegeri ini. Diantaranya kebohongan yang telah dilakukan oleh pemerintah sebagaimana yang diungkapkan oleh para tokoh lintas agama. Menurut mereka kebohongan yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut yaitu :
1.        Pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal, data penerimaan beras rakyat miskin pada 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa.

2.        Presiden SBY pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun, pada awal 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif.
3.        SBY mendorong terobosan ketahanan pangan dan energi berupa pengembangan varietas Supertoy HL-2 dan program Blue Energi. Program ini mengalami gagal total.
4.        Presiden SBY melakukan konferensi pers terkait tragedi pengeboman Hotel JW Marriot. Ia mengaku mendapatkan data intelijen bahwa fotonya menjadi sasaran tembak teroris. Ternyata, foto tersebut merupakan data lama yang pernah diperlihatkan dalam rapat dengan Komisi I DPR pada 2004.
5.        Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history. Kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini.
6.         UU Sistem Pendidikan Nasional menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20% dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Hingga kini anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20% APBN tersebut.
7.         Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden 2009. Penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini.
8.         Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungi dan menyelamatkan laut. Di sisi lain Presiden SBY melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak 1.200 ton oleh PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.
9.         Tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.

Selain itu masih ada 9 kebohongan baru lagi yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Benarkah pemerintah telah melakukan kebohongan seperti yang telah diungkapkan oleh para tokoh lintas agama tersebut ? Atas ungkapan tokoh lintas agama ini beberapa tanggapan yang muncul ada yang mendukung tetapi ada juga yang tidak sependapat.
Berita lain adalah pernyataan yang dilontarkan oleh Gayus Tambunan sesaat setelah ia memperoleh vonis dari hakim. Gayus Tambunan menyatakan bahwa ia telah dibohongi oleh Satgas Anti Mafia Hukum khususnya oleh Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa, tetapi Denny Indrayana berbalik mengatakan bahwa Gayus Tambunan lah yang berbohong dengan dilengkapi bukti-bukti yang ada.
Sungguh begitu sulitnya untuk mengetahui siapa yang berbohong dan siapa yang tidak, atau untuk mengakui bahwa memang sebenarnya ia telah berbohong.
Di suatu negeri bohong-bohongan yaitu negerinya para Pinokio sangatlah mudah untuk melihat seseorang berbohong atau tidak, yaitu ketika ia berbohong maka hidungnya akan bertambah panjang. Tetapi di negeri bohong-bohongan ini juga orang yang berhidung panjang  dianggap sebagai orang yang terhormat dan disegani. Dalam mencari seorang pemimpin harus orang yang berhidung panjang karena rakyatnya memang menyenangi pemimpin yang berhidung panjang. Begitu juga dalam mencari jodoh harus dilihat dari hidungnya dan orang tuanya merupakan orang yang berhidung panjang atau tidak. Termasuk dalam mencari pekerjaan, kalau bisa berada dalam lingkungan orang-orang yang berhidung panjang, dan pegawai yang direkrutpun diutamakan yang berhidung panjang. Tokoh-tokoh spiritual disetiap pesannya selalu menyampaikan betapa pentingnya hidup berbohong dan merupakan dosa besar bagi orang yang tidak suka berbohong. Di setiap instansi pemerintah, di tempat-tempat umum dibuat larangan dan peringatan serta akan diberikan sanksi yang berat bagi yang tidak suka berbohong. Para penegak hukumnya selain memiliki hidung panjang juga dilengkapi dengan alat yang dinamai “Honest Detector”. Siaran televisinya baik berita, infotaimen, dan sinetron selalu menampilkan orang-orang sukses dan artis-artis cantik yang berhidung panjang. Di negeri tersebut sering diadakan pemilihan dan kontes orang yang memiliki hidung terpanjang, seperti “Miss Nose Longest” atau “Man Nose Longest Of The Year”. Di negeri itu apabila terlihat ada orang yang berhidung kecil sudah dipastikan mereka golongan orang yang tidak mampu, miskin, tidak berdaya dan terpinggirkan. Begitulah gambaran yang ada di negeri bohong-bohongan.
Seandainya negeri ini sama seperti negeri bohong-bohongan tersebut tentulah tidak sulit bagi kita untuk mengetahui siapa yang berbohong atau tidak. Untunglah negeri ini bukan negeri bohong-bohongan tersebut, kalau tidak mungkin banyak orang yang berhidung panjang, termasuk hidung penulis sendiri akan panjang karena sudah banyak sekali kebohongan-kebohongan yang telah dilakukan :
·         Penulis teringat akan janji disaat pemilihan ketua RT, akan membantu tetangga yang hidupnya masih kurang dan yang sakit, akan memperbaiki jalan dan gorong-gorong di lingkungan, akan membantu pagar dan keramik masjid dekat rumah, memberikan tunjangan bagi guru ngaji anakku agar penghasilan mereka tidak jauh beda dengan guru privat bahasa Inggris.
·         Penulis juga tidak lupa, disaat mengurangi timbangan dan mencampurkan dagangan yang baik dengan yang buruk untuk mendapatkan untung yang besar atau banyaknya material yang dikurangi ketika salah seorang teman minta dibuatkan pagar rumahnya.
·         Penulis teringat kembali alasan-alasan yang diberikan ketika istri bertanya kenapa semalam tidak pulang atau kenapa pulang terlambat.
·         Juga berbagai alasan yang disampaikan kepada atasan agar dapat bolos kerja.
·         Penulis juga teringat akan fitnah kepada teman sekerja atau pujian kepada atasan bahwa kerjanya berhasil dan banyak yang mendukung,  yang penting atasan senang.
·         Dan masih banyak lagi kebohongan-kebohongan yang telah penulis lakukan yang tidak sempat diingat lagi, dan yang terakhir tentunya ketika penulis membuat tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar